Selasa, 28 April 2015
Selasa, 07 April 2015
Selasa, 10 Maret 2015
Peribahasa Palembang
1.
Wenten njawo ado
rezki ( Selama masih hidup maka seseorang akan tetap mendapat rezeki karena
Allah Maha Pemurah )
2. Bagai Pagar Nedo Tanaman ( Dikatakan kepada
seseorang yang disuruh menjada sesuatu, justru dia yang mengambil jagaannya
tersebut )
3. Padem Siyos Tumbuh Seribu ( Mati satu tumbuh seribu
)
4. Seperti Iwak Jero Banyu ( Seperti ikan dalam air )
5. Sakit Menimpo Nyesel Terlambat ( Sakit menimpa,
sesal terlambat )
6. Masak Dijabo Mentah di Jero ( Kelihatan dari tampak
luar seperti orang baik-baik, padahal kenyataannya )
7. Karena Mulut Badan Binaso ( Karena mulut badan
binasa )
8. Menanggok Di Banyu Butek ( Menangguk air di air
keruh )
9. Kaki Naek Kepalak Turun ( Sangat sibuk sekali )
10. Membaso Muko
dengan Banyu ludah ( Berusaha memperbaiki kesalahan dengan perbuatan yang
justru menambah kesalahan lagi )
11. Mati Iwak Kareno Umpan, Mati Kulo Karena Budi (
Orang dapat saja terbujuk kata manis/rayuan hingga beroleh celaka )
12. Seperti Agam Mengeram Telok ( Dikatakan kepada
perempuan yang elok rupanya dan bersikap menajak – ajak )
13. Seperti Niup Api di Pucuk Banyu ( Mengerjakan pekerjaan yang hampir tak ada
harapan untuk selesai )
14. Menjilat Banyu Ludah Dewek ( Menerima kembali
sesuatu yang dahulu pernah ditolak )
15. Uwong mudo Menanggung Rindu, Uwong Tuo Menanggung
Ragam ( Menjadi orang tua harus senantiasa sabar )
16. Luko di Tangan Karena Ladeng, Luko di hati Karena
Kato ( Berhati – hatilah dalam berkata – kata, karena dapat melukai perasaan
orang lain )
17. Malu Betakon, Nyasar Dijalan ( Malu Bertanya Sesat
Dijalan )
18. Guru Kencing Tecancang, Murid Kencing Berlari ( Bahwa
sesuatu hal yang buruk, akan ditiru oleh orang lain dengan lebih buruk )
19. Musuh Jero Kemul ( Diantara teman sendiri tanpa
sepengatahuan kita ada yang sebenarnya menjadi musuh )
20. Sambil Nyelem Minum Banyu ( Melakukan beberapa
pekerjaan dalam sekali waktu )
21. Seperti Cacing Kepanasan ( Sangat resah gelisah,
tidak tenang )
22. Seperti Niup di Atas Banyu ( Menurut saja kehendak
orang lain tanpa membantah karena bodoh atau karena tidak berdaya melawan )
23. Di Mano bumi dipihak di sano langit dijunjung ( jika
kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi
dengan budaya setempat )
24. Buah yang manis biasanya berulat ( kata – kata yang
manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan
25. Tidok bertilam pasir ( Sangat miskin, tidak
mempunyai rumah dan harta benda )
Selasa, 03 Maret 2015
Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :
SMA
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
XI (Sebelas)/ 2
Stadar Kompetensi : Memahami Pembacaan Drama
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog dan konflik
pada drama yang dibaca.
Alokasi waktu :
6x 45 menit (3x pertemuan)
A.
Kompetensi Inti
KI 1 :
|
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyadengan mematuhi norma-norma
bahasa Indonesia serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan bahasa dan
sastra Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
|
KI 2 :
|
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan menunjukkan sikap pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial secara efektif dengan memiliki
sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia serta mempromosikan
penggunaan bahasa Indonesia dan mengapresiasi sastra Indonesia.
|
KI 3 :
|
Memahami , menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahu tentang bahasa dan sastra
Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahasa
dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).
|
KI 4 :
|
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
untuk mengembangkanilmu bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri
dengan menggunakan metode ilmiah sesuai kaidah keilmuan terkait.
|
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Mengidentifikasi peristiwa, pelaku
dan perwatakannya, dialog dan konflik pada drama yang dibaca.
Indikator
:
·
Menentukan tokoh, peran, dan wataknya
·
Menentukan konflik dengan menunjukkan
data yang mendukung
·
Menentukan tema dengan alas an
·
Menentukan pesan dengan data yang
mendukung
·
Merangkum isi drama berdasarkan
dialog yang didengar
·
Mengaitkan isi drama dengan kehidupan
sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya
konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterprestasi mengasosiasi dan mengomunikasikan,
siswa dapat :
Setelah
kegiatan pembelajaran diharapkan :
o Dapat
menentukan tokoh, peran, dan watak
o Dapat
menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung
o Dapat
menentukan tema dengan alasan
o Dapat
menentukan pesan dengan data yang mendukung
o Dapat
merangkum isi drama berdasarkan dialog yang didengar
o Dapat
mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari
D. Materi Pembelajaran
Fakta
·
Rekaman drama
-
Peristiwa
-
Penokohan
-
Konflik
-
Pesan
-
Amanat
-
Isi drama
Konsep
o Apa pengertian drama
o Apa pengertian tokoh, peran,
dan watak
o Menentukann konflik dengan
menunjukkan data yang mendukung
o Menentukan tema dengan
alasan
o Menentukan pesan dengan
data yang mendukung
o Merangkum isi drama
berdasarkan dialog yang didengar
o Mengaitkan isi drama dengan
kehidupan sehari-hari
Prinsip
·
Ciri-ciri dan
pengertian drama
·
Identifikasi tokoh,
watak, konflik, pesan, tema dari drama yang diperankan
·
Merangkum, isi drama
dari drama yang diperankan
Prosedur
·
Ciri-ciri dan
pengertian drama
·
Identifikasi tokoh,
watak, konflik, pesan, tema dari drama yang diperankan
·
Merangkum, isi drama
dari drama yang diperankan melalui metode role playing
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran)
·
Role playing
·
diskusi
·
demonstrasi
·
Kerja kelompok
F.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1.
Media :
·
Media cetak dan
elektronik (naskah drama yang dipublikasikan melalui internet)
2.
Alat/bahan
·
Naskah drama
·
Buku kumpulan drama
3.
Sumber Belajar
·
Alex Suyanto dan Agus Haryanta. 2007. Panduan
Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta :
ESIS-Erlangga Halaman 118-124.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
·
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
·
Siswa menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
·
Siswa menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
·
Apersepsi dan Motivasi.
·
Selanjutnya, guru mereview materi mengenai. ciri-ciri dan pengertian drama
·
Selain itu guru juga mengadakan tanya jawab dengan
siswa berkaitan dengan tokoh, watak,
konflik, pesan, tema dari drama
|
15 menit
|
Isi
(kegiatan Inti)
|
MengamatiT
·
Guru memutarkan rekaman beberapa
cuplikan adegan pementasan drama (dokumen pribadi/ sekolah) yang pernah
digelar di sekolah. Cuplikan difokuskan pada akting pemain dan teknik-teknik
pendukung yang buruk dan bagus.
·
Siswa dimintai komentar/
penilaiannya atas akting pemain dan hal-hal teknis lain (tatarias, tata
busana, panggung, tata lampu, dll) yang ditunjukkan dalam rekaman.
·
Guru menjelaskan beberapa teknik
yang snagat penting dalam bermain drama. Setiap penjelasan langsung disertai
contoh yang terdapat dalam rekaman audio visual pertunjukan drama.
Menanya
·
Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya, konfirmasi tentang
ciri-ciri yang ditemukan untuk dibahas jika ada perbedaan atas temuan
masing-masing.
·
Mendefinisikan atas dasar temuannya
·
Membaca konsep tentang drama dan unsur intrinsik drama
untuk dicocokkan dengan ciri-ciri hasil temuan atas pengamatan dan tanya
jawabnya
Mencoba
·
Siswa mencoba merumuskan dan
mendiskusikan alur tokoh, watak,
konflik, pesan, tema dari drama yang diperankan dan
membahasnya, bertukar temuan bersama anggota kelompok
·
Menguraikan mendiskusikan tokoh, watak, konflik, pesan, tema dari drama
yang diperankan dari naskah yang dikajinya untuk bahan bahasan
dengan kelompok lain..
Mengasosiasi
·
Siswa mengelompokkan tokoh, watak, konflik, pesan, tema dari drama yang diperankan berdasarkan naskah
drama hasil tukar gagasan bersama kelompok.
·
Siswa mencoba menyimpulkan dan mengestimasikan tambahan karakter pada
konsep yang dibacanya atas dasar kajian naskah yang dibahas.
Mengomunikasikan
·
Perwakilan masing-masing kelompok (bisa dipilih dan ditunjuk guru)
menyampaikan/menayangkan hasil kesimpulannya.
·
Melaporkan hasil penelitian dan pengembangan (tertulis/lisan) tentang
tokoh, watak,
konflik, pesan, tema dari drama yang diperankan
|
55 menit
|
Penutup
|
·
Guru mengumpulkan hasil kerja kelompok
·
Guru memberikan sedikit pendapat mengenai
pembelajaran.
|
10 menit
|
Pertemuan 2 (90’)
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
·
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
·
Siswa menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
·
Siswa menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
·
Apersepsi dan Motivasi.
·
Selanjutnya, guru mereview materi
·
Selain itu guru juga mengadakan tanya jawab dengan
siswa berkaitan dengan materi drama
|
15 menit
|
Isi
kegiatan
|
Mengamati
·
Siswa menyaksikan tayangan utuh
rekaman pertunjukan drama. Dengan berdiskusi, siswa menganalisi teknik
permainan para pemain.
Menanya
·
Siswa bertanya ke sesama teman untuk merumuskan teknik bermain drama.
Dengan berdiskusi, siswa menganalisis teknik permainan para pemain.
Mencoba
·
Siswa mencoba mempresentasikan hasil diskusinya di muka kelas dan
ditanggapi secara kritis oleh anggota kelompok lain
·
Guru mengobservasi kinerja dan keterlibatan setiap siswa dalam berdiskusi
maupun presentasi
·
Guru mengulas hasil presentasi setiap kelompok dan memilih kelompok
yang hasil analisisnya paling baik
Mengasosiasi
·
Siswa menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
·
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui
Mengomunikasikan
·
Perwakilan masing-masing kelompok (bisa dipilih dan ditunjuk guru)
menyampaikan/menayangkan hasil kesimpulannya.
·
Melaporkan hasil penelitian dan pengembangan (tertulis/lisan) tentang
tokoh, watak,
konflik, pesan, tema dari drama yang diperankan
|
55 menit
|
Penutup
|
·
Siswa menjawab soal-soal kuis uji teori untuk
mereview konsep-konsep penting teknik bermain drama yang telah dipelajari
·
Siswa diajak merefleksikan nilai-nilai serta
kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran
·
Guru menyampaikan tugas mandiri (dikerjakan di
rumah) : mengobservasi dan mencermati pementasan drama (termasuk sinetron/
film) di televisi. Pengamatan difokuskan pada teknik bermain para aktornya.
|
10 menit
|
Pertemuan 3 (90’)
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi waktu
|
Isi (kegiatan Inti)
|
·
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
·
Siswa menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
·
Siswa menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
·
Apersepsi dan Motivasi.
·
Selanjutnya, guru mereview materi mengenai. ciri-ciri dan pengertian drama
·
Selain itu guru juga mengadakan tanya jawab dengan
siswa berkaitan dengan tokoh, watak,
konflik, pesan, tema dari drama
|
15 menit
|
Isi (kegiatan Inti)
|
Mengamati
·
Siswa membaca dan memahami teks
drama yang akan diperankan
Menanya
·
Siswa bertanya kepada guru bagaimana pengekspresian perilaku dan
dialog yang disampaikan teman
Mencoba
·
Siswa mencoba menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
mengenai drama
·
Siswa mencoba menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui
mengenai drama
Mengasosiasi
·
Siswa menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui mengenai
drama
·
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui mengenai drama
·
Siswa belajar menghayati watak tokoh yang akan diperankan siswa
mengekspresikan perilaku dan dialog
tokoh protagonis, antagonis atau tritagonis.
Mengomunikasikan
·
Siswa mendiskusikan pengekspresian perilaku
dan dialog yang disampaikan teman
|
Alokasi
waktu
|
Penutup
|
·
Siswa diminta menjelaskan kesulitannya dalam
menghayati watak tokoh yang diperankannya
·
Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya
mengekspresikan perilaku dan dialog tokoh yang diperankannya
|
|
H.
Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a.
Kompetensi Sikap:
·
Observasi
·
Penilaian diri
b.
Kompetensi Pengetahuan:
·
Tes tertulis
·
Tes lisan
c.
Kompetensi Keterampilan:
·
Tes praktik,
·
Projek,
dan
·
Portofolio.
2.
Bentuk
instrumen dan instrumen
3.
Pedoman
penskoran
Rubrik Instrumen
a. Peniaian
Sikap
Contoh Format Lembar Pengamatan
Sikap Peserta Didik
No.
|
Sikap
Nama
|
Keterbukaan
|
Ketekunan belajar
|
Kerajinan
|
Tenggang rasa
|
Kedisiplinan
|
Kerjasama
|
Ramah dengan teman
|
Hormat pada
orang tua
|
Kejujuran
|
Menepati janji
|
Kepedulian
|
Tanggung jawab
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d
5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
.
Lembar Observasi
LEMBAR
PENGAMATAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : ..............................................
Kelas/Program : XI/IPA
Kompetensi : ..............................................
Materi : ..............................................
No
|
Nama
Siswa
|
Sikap
Pribadi
|
Sikap
Ilmiah
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
||||
Jujur
|
Displ
|
Tgjwb
|
Kritis
|
Objek
|
Toleransi
|
||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
||||
1. 1
|
Indah
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
21
|
|
2. 2
|
Erista
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
pengisian skor
4. Sangat baik
3. Baik
2. cukup
1. Kurang
b.
Penilaian
Pengetahuan
RUBRIK PENILAIAN HASIL IDENTIFIKASI ALUR, PENOKOHAN, DAN LATAR
DARI MEMBACA CERPEN
Butir Soal
Buatlah kelompok masing-masing 4 orang !
Dengarkan sebuah pementasan
drama, baik melihat langsung atau melalui rekaman, lakukanlah hal-hal berikut ini :
1.
Tentukan tokoh, peran dan wataknya
2.
Tentukan konflik dengan menunjukkan
data yang mendukung
3.
Tentukan tema dengan alasan
4.
Tentukan pesan dengan data yang
mendukung
5.
Rangkum isi drama berdasarkan dialog
yang didengar
6.
Kaitkan isi drama dengan kehidupan
sehari-hari
JAWABAN :
1.
Tentukan tokoh, peran dan wataknya
Tokoh :
·
Guru : Bijaksana, adil.
·
Murid 1 : Pemalas, mengandalkan orang lain,
jujur
·
Murid 2 : Tanggung jawab, berjiwa pemimpin
·
Murid 3 : Pemalas, jujur
2.
Tentukan konflik dengan menunjukkan
data yang mendukung
Konflik : Tugas kaya
tulis yang murid 1 dan murid 3 kerjakan sama persis dan menimbulkan kecurigaan
Guru terhadap mereka.
3.
Tentukan tema dengan alas an
Tema : arti sebuah kejujuran
4.
Tentukan pesan dengan data yang
mendukung
Pesan : bahwa
kita harus jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita, karena
kejujuran adalah mata uang yang berlaku di negara manapun.
5.
Rangkum isi drama berdasarkan dialog
yang didengar
Drama Nilai dari sebuah kejujuran
menceritakan tentang dua orang murid yang mengerjakan tugas karya tulis mereka
bukan hasil karya mereka sendiri namun diambil dari internet, dan yang lain
meminta adiknya untuk mengerjakan tugas karya tulisnya, sehingga pada saat
mengumpulkan tugas, guru mnemukan keanehan pada kedua karya tulis mereka,
akhirnya kedua murid pun mengakui kesalahan mereka dengan berkata jujur bahwa
mereka tidak mengerjakan tugas karya tulis itu sendiri, karena telah berani
jujur akhirnya Guru menugaskan mereka kembali untuk membuat karya tulis dengan
kemampuan mereka sendiri.
6.
Kaitkan isi drama dengan kehidupan
sehari-hari
1.
Dalam mengerjakan tugas
haruslah kita kerjakan sendiri
2.
Berani jujur itu lebih baik
dari pada tidak mengakui kesalahan
3.
Minta maaf ketika bersalah
adalah perbuatan yang mulia
HAL YANG DINILAI
|
NILAI
|
||||
AMAT JELEK
SKOR : 1
|
JELEK
SKOR : 2
|
CUKUP
SKOR : 3
|
BAIK
SKOR : 4
|
AMAT BAIK
SKOR : 5
|
|
Mampu menentukan tokoh, peran dan wataknya
|
|
|
|
|
|
Mampu menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung k
|
|
|
|
|
|
Mampu menentukan
tema dengan alasan
|
|
|
|
|
|
Mampu menentukan pesan dengan data yang
mendukung
|
|
|
|
|
|
1. Mampu menentukan isi
drama berdasarkan dialog yang didengar
|
|
|
|
|
|
Palembang, 13 Juni 2014
Guru mata pelajaran
___________________
JUDUL:
NILAI DARI SEBUAH KEJUJURAN
PEMAIN:
·
Guru
·
Murid 1
·
Murid 2, ketua kelas
·
Murid 3
Dalam
suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak
serta mengumpulkan tugas.
Guru : Anak - anak, silakan
dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.
Murid
1 : karya tulis dikumpulkan
berdasarkan tema atau berdasarkan kelompok saja Bu?
Guru : berdasarkan kelompok saja..ayo
ketua kelas dikumpulkan tugas karya tulis teman – temannya (kemudian ketua kelas berjalan keliling mengumpulkan tugas karya
tulis teman-temannya)
Guru :Karena ini merupakan tugas
perorangan yang dikerjakan secara berkelompok, maka penilian akan dilakukan
berdasarkan isi dari karya tulis dan keragan tema serta isi tulisan dalam satu
kelompok.
Guru : Ayo kalau sudah selesai
mengumpulkan tugas, masukkan tas dan buku kalian semua. Ibu akan mengadakan
ulangan mendadak.
Murid
3 : Hah, ulangan apa lagi bu?
baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan
Guru : ketua kelas, tolong dibagikan
kertas folio ini ke semua siswa.
Murid
2 : baik bu (sambil berjalan
membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena
setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)
Guru : pada ulangan kali ini, Ibu
ingin kalian menulis ulang tentang inti dari karya tulis yang kalian buat.
Tulis garis besarnya saja beserta pokok - pokok kesimpulannya. Waktu yang
diberikan untuk mengerjakan ulangan ini adalah 20 menit yang dimulai dari
sekarang
(kemudian
siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan bu guru sibuk memeriksa
tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Ibu guru menemukan keanehan pada tugas
karya tulis milik murid 1 dimana isinya sama persis dengan karya tulis milik
murid 3. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulkan)
Guru : baiklah silakan kalian
istirahat. Tolong murid 1 dan murid 3 tetap disini, Ibu mau bicara (semua siswa keluar ruang kelas kecuali murid 1 dan murid 3)
Guru : Ibu minta kalian berdua jujur
kepada Ibu. Kenapa isi tugas karya tulis kalian bisa sama persis, bahkan untuk
titik dan komanya sekalipun.
Murid
1 : saya mengerjakan karya tulis
itu sendiri bu
Murid
3 : saya juga mengerjakan karya
tulis saya sendiri
Guru : Lalu, bagaimana dengan ulangan
tadi. Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tidak sama dengan isi karya tulis
kalian? bisa menjelaskan ke ibu?
(lama
murid 1 dan murid 3 terdiam)
Guru :baiklah kalau kalian tidak mau
mengaku, ibu anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti
ulangan tadi
Murid
3 : maaf bu. Kalau saya jujur,
apakah kalau saya berkata jujur maka ibu akan memaafkan saya?
Guru : Ibu lebih menghargai sebuah
kejujuran daripada harus melihat anak didik ibu melakukan hal yang tidak jujur.
Murid
3 : saya mendapatkan materi
untuk tugas karya tulis dari internet bu. Saya langsung copy paste dan tidak
saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis
saya
Guru : baiklah, alasan bisa ibu
terima
Guru : trus kamu murid 1, ada yang
bisa dijelaskan ke ibu?
Murid
1 :saya minta tolong adik saya
mengerjakan tugas karya tulis itu bu. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari
internet. Maaf bu. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi
Guru : Baiklah kalau begitu. Tugas
karya tulis dan ulangan kalian ibu kembalikan. kalian harus membuat karya tulis
lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari. Setelah itu, kalian harus mengikuti ulangan
susulan yang materinya masih akan ibu pikirkan.
Murid
1 dan Murid 3 : baik bu
1.
Tentukan tokoh, peran dan wataknya
Tokoh :
·
Guru : Bijaksana, adil.
·
Murid 1 : Pemalas, mengandalkan orang lain,
jujur
·
Murid 2 : Tanggung jawab, berjiwa pemimpin
·
Murid 3 : Pemalas, jujur
2.
Tentukan konflik dengan menunjukkan
data yang mendukung
Konflik : Tugas kaya
tulis yang murid 1 dan murid 3 kerjakan sama persis dan menimbulkan kecurigaan
Guru terhadap mereka.
3.
Tentukan tema dengan alas an
Tema : arti sebuah kejujuran
4.
Tentukan pesan dengan data yang
mendukung
Pesan : bahwa
kita harus jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita, karena
kejujuran adalah mata uang yang berlaku di negara manapun.
5.
Rangkum isi drama berdasarkan dialog
yang didengar
Drama Nilai dari sebuah kejujuran
menceritakan tentang dua orang murid yang mengerjakan tugas karya tulis mereka
bukan hasil karya mereka sendiri namun diambil dari internet, dan yang lain
meminta adiknya untuk mengerjakan tugas karya tulisnya, sehingga pada saat
mengumpulkan tugas, guru mnemukan keanehan pada kedua karya tulis mereka,
akhirnya kedua murid pun mengakui kesalahan mereka dengan berkata jujur bahwa
mereka tidak mengerjakan tugas karya tulis itu sendiri, karena telah berani
jujur akhirnya Guru menugaskan mereka kembali untuk membuat karya tulis dengan
kemampuan mereka sendiri.
6.
Kaitkan isi drama dengan kehidupan
sehari-hari
·
Dalam mengerjakan tugas
haruslah kita kerjakan sendiri
·
Berani jujur itu lebih baik
dari pada tidak mengakui kesalahan
·
Minta maaf ketika bersalah
adalah perbuatan yang mulia
DRAMA
Drama adalah karya seni berupa dialog yang dipentaskan. Drama kerap dimasukkan dalam ranah kesusasteraan karena menggunakan bahasa sebagai media penyampai pesan.
Menurut jenisnya, pementasan drama dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu drama tragedi, drama komedi, melodrama, dan dagelan.
1.Drama tragedi adalah drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh-tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh dalam drama tragedi ini disebut tragic hero artinya pahlawa yang mengalami nasib tragis.
2.Drama komedi adalah drama yang bersifat menghibur, di dalamnya terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir , dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Tokoh-tokoh dalam drama jenis ini biasanya tolol, konyol, atau bijaksana tetapi lucu.
3.Melodrama adalah cerita yang sentimental. Artinya tokoh dan cerita yang disuguhkan mendebarkan dan mengharukan. Tokoh dalam jenis drama ini biasanya digambarkan hitam-putih. Tokoh jahat digambarkan serba jahat, sebaliknya tokoh baik digambarkan sangat sempurna baiknya hingga tidak memiliki kesalahan dan kekurangan sedikit pun.
4.Dagelan (farce) adalah drama kocak dan ringan. Alurnya disusun berdasarkan perkembangan situasi tokoh. Isi cerita biasanya kasar dan fulgar. Drama jenis ini juga disebut komedi murahan atau komedi picisan.
Berdasarkan teknik pementasannya, drama dibedakan atas drama bentuk drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional adalah seni drama yang berakar dan bersumber dari tradisi masyarakat, bersifat spontan dan improvisatoris.
Sedangkan drama modern adalah drama yang bertolak dari hasil sastra yang disusun untuk suatu pementasan. Jadi, perbedaan utama antara drama tradisional dengan drama modern terletak pada tidak ada atau adanya naskah.
Drama tradisional dapat dikelompokkan menjadi:
1.drama tutur (lisan dan belum diperankan): kentrung, dalang jemblung,
2.drama rakyat (lisan, spontan, dan cerita daerah): randai, kethoprak,
3.drama wayang/klasik (segala macam wayang): wayang kulit, wayang beber, wayang golek, wayang orang, langendriyan,
4.drama bangsawan (dipengaruhi konsep teater Barat dan ditunjang pengaruh kebudayaan melayu dan Timur Tengah): komedi bangsawan, komedi stambul.
Drama modern dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.drama konvensional (sandiwara) adalah drama yang bertolak dari lakon drama yang disajikan secara konvensional.
drama kontemporer (teater mutakhir) adalah drama yang mendobrak konvensi lama dan penuh dengan pembaharuan, ide-ide baru, gagasan baru, penyajian baru, penggabungan konsep Barat-Timur.
Adapun unsur-unsur drama adalah:
1.Tema
2.Setting atau Latar
3.Alur atau Plot
4.Penokohan atau Perwatakan
5.Amanat
6.Bloking dan Akting
7.Tata Pentas.
Dalam Kurikulum 2006, analisis drama banyak diarahkan pada analisis tentang penokohan.
Tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan peran terhadap jalan cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis.
a. Tokoh protagonis adalah tokoh utama cerita yang pertama-tama menghadapi masalah. Tokoh ini biasanya didudukkan penulis sebagai tokoh yang memperoleh simpati pembaca/penonton karena memiliki sifat yang baik.
b. Tokoh antagonis adalah tokoh penentang tokoh protagonis.
c. Tokoh tritagonis disebut juga tokoh pembantu, baik membantu tokoh protagonis maupun antagonis.
2. Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya, ada tokoh sentral, tokoh utama, dan tokoh pembantu.
a. Tokoh sentral adalah tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Tokoh sentral merupakan biang keladi pertikaian. Dalam hal ini tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
b. Tokoh utama adalah pendukung atau penentang tokoh sentral. Mereka dapat berperan sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini, yang berperan sebagai tokoh utama ialah tokoh tritagonis.
c. Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini hanya menurut kebutuhan cerita. Tidak semua lakon drama menghadirkan tokoh pembantu.
Mengenal dan memahami tokoh mutlak dilakukan oleh calon pemeran, sebab akan memungkinkannya mengenal benar hubungan tokoh yang akan diperankannya dengan tokoh-tokoh lainnya. Dengan demikian, akan memperjelas sifat dan perilaku tokoh yang harus diperankannya.
Membaca naskah dan memahami tokoh harus diikuti dengan latihan pementasan. Latihan-latihan ini meliputi:
1.latihan sikap, gerak atau perbuatan agar tidak canggung, tidak kaku , dan tidak overacting,
2.latihan blocking (perpindahan dari satu tempat ke tempat lain),
3.latihan dialog (pembicaraan dengan tokoh lain) secara tepat,
4.latihan gesture (gerakan tangan dan kaki) secara wajar,
5.latihan vokal dengan artikulasi yang tepat,
6.latihan menggambarkan watak secara wajar,
7.latihan mimik (ekspresi wajah) sehingga agar meyakinkan penonton,
8.latihan pantomimik (gerakan-gerakan tubuh), dan
latihan memanfaatkan segala properti dan situasi pentas dengan baik.
Yang perlu dipahami, dialog pemain tidak harus sama persis dengan yang tertulis dalam teks. Pemain boleh saja menambahi atau mengurangi agar tercapai tingkat penjiwaan yang lebih tinggi.
Drama adalah karya seni berupa dialog yang dipentaskan. Drama kerap dimasukkan dalam ranah kesusasteraan karena menggunakan bahasa sebagai media penyampai pesan.
Menurut jenisnya, pementasan drama dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu drama tragedi, drama komedi, melodrama, dan dagelan.
1.Drama tragedi adalah drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh-tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh dalam drama tragedi ini disebut tragic hero artinya pahlawa yang mengalami nasib tragis.
2.Drama komedi adalah drama yang bersifat menghibur, di dalamnya terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir , dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Tokoh-tokoh dalam drama jenis ini biasanya tolol, konyol, atau bijaksana tetapi lucu.
3.Melodrama adalah cerita yang sentimental. Artinya tokoh dan cerita yang disuguhkan mendebarkan dan mengharukan. Tokoh dalam jenis drama ini biasanya digambarkan hitam-putih. Tokoh jahat digambarkan serba jahat, sebaliknya tokoh baik digambarkan sangat sempurna baiknya hingga tidak memiliki kesalahan dan kekurangan sedikit pun.
4.Dagelan (farce) adalah drama kocak dan ringan. Alurnya disusun berdasarkan perkembangan situasi tokoh. Isi cerita biasanya kasar dan fulgar. Drama jenis ini juga disebut komedi murahan atau komedi picisan.
Berdasarkan teknik pementasannya, drama dibedakan atas drama bentuk drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional adalah seni drama yang berakar dan bersumber dari tradisi masyarakat, bersifat spontan dan improvisatoris.
Sedangkan drama modern adalah drama yang bertolak dari hasil sastra yang disusun untuk suatu pementasan. Jadi, perbedaan utama antara drama tradisional dengan drama modern terletak pada tidak ada atau adanya naskah.
Drama tradisional dapat dikelompokkan menjadi:
1.drama tutur (lisan dan belum diperankan): kentrung, dalang jemblung,
2.drama rakyat (lisan, spontan, dan cerita daerah): randai, kethoprak,
3.drama wayang/klasik (segala macam wayang): wayang kulit, wayang beber, wayang golek, wayang orang, langendriyan,
4.drama bangsawan (dipengaruhi konsep teater Barat dan ditunjang pengaruh kebudayaan melayu dan Timur Tengah): komedi bangsawan, komedi stambul.
Drama modern dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.drama konvensional (sandiwara) adalah drama yang bertolak dari lakon drama yang disajikan secara konvensional.
drama kontemporer (teater mutakhir) adalah drama yang mendobrak konvensi lama dan penuh dengan pembaharuan, ide-ide baru, gagasan baru, penyajian baru, penggabungan konsep Barat-Timur.
Adapun unsur-unsur drama adalah:
1.Tema
2.Setting atau Latar
3.Alur atau Plot
4.Penokohan atau Perwatakan
5.Amanat
6.Bloking dan Akting
7.Tata Pentas.
Dalam Kurikulum 2006, analisis drama banyak diarahkan pada analisis tentang penokohan.
Tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan peran terhadap jalan cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis.
a. Tokoh protagonis adalah tokoh utama cerita yang pertama-tama menghadapi masalah. Tokoh ini biasanya didudukkan penulis sebagai tokoh yang memperoleh simpati pembaca/penonton karena memiliki sifat yang baik.
b. Tokoh antagonis adalah tokoh penentang tokoh protagonis.
c. Tokoh tritagonis disebut juga tokoh pembantu, baik membantu tokoh protagonis maupun antagonis.
2. Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya, ada tokoh sentral, tokoh utama, dan tokoh pembantu.
a. Tokoh sentral adalah tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Tokoh sentral merupakan biang keladi pertikaian. Dalam hal ini tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
b. Tokoh utama adalah pendukung atau penentang tokoh sentral. Mereka dapat berperan sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini, yang berperan sebagai tokoh utama ialah tokoh tritagonis.
c. Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini hanya menurut kebutuhan cerita. Tidak semua lakon drama menghadirkan tokoh pembantu.
Mengenal dan memahami tokoh mutlak dilakukan oleh calon pemeran, sebab akan memungkinkannya mengenal benar hubungan tokoh yang akan diperankannya dengan tokoh-tokoh lainnya. Dengan demikian, akan memperjelas sifat dan perilaku tokoh yang harus diperankannya.
Membaca naskah dan memahami tokoh harus diikuti dengan latihan pementasan. Latihan-latihan ini meliputi:
1.latihan sikap, gerak atau perbuatan agar tidak canggung, tidak kaku , dan tidak overacting,
2.latihan blocking (perpindahan dari satu tempat ke tempat lain),
3.latihan dialog (pembicaraan dengan tokoh lain) secara tepat,
4.latihan gesture (gerakan tangan dan kaki) secara wajar,
5.latihan vokal dengan artikulasi yang tepat,
6.latihan menggambarkan watak secara wajar,
7.latihan mimik (ekspresi wajah) sehingga agar meyakinkan penonton,
8.latihan pantomimik (gerakan-gerakan tubuh), dan
latihan memanfaatkan segala properti dan situasi pentas dengan baik.
Yang perlu dipahami, dialog pemain tidak harus sama persis dengan yang tertulis dalam teks. Pemain boleh saja menambahi atau mengurangi agar tercapai tingkat penjiwaan yang lebih tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)